29 Apr 2012

KIAT MEMILIH SEKOLAH SETELAH SMP

UN SMP/ MTs 2012 baru saja kita lalui, peserta didik menunggu dengan harap harap cemas..., namun jika sebelum pelaksanaan UN mereka sudah mempersiapkan diri dengan baik, tentunya mereka punya cukup keyakinan bahwa akan mendapatkan hasil baik dan Lulus dengan hasil yang memuaskan, sembari berfikir mencari sekolah mana yang akan dipilih sebagai langkah lanjutan dalam menuntut ilmu, dan ini bukan masalah mudah apalagi dianggap sepele,karena begitu banyaknya pilihan yang harus dihadapi oleh mereka, salah dalam memilih tentunya akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi mereka.

Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai dikeluarkannya seorang peserta didik karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya

Berkaitan dengan hal tersebut, kami berusaha untuk membantu, agar paling tidak mereka punya pedoman dalam memilih sekolah lanjutan.

Jika mereka berkeinginan melanjutkan dijenjang pendidikan SMA, nantinya siswa diharuskan untuk memilih jurusan. Jurusan yang harus dipilih ada 3 yakni IPA, IPS dan Bahasa. Dengan memilih jurusan tersebut, siswa akan lebih fokus mempelajari disiplin ilmu pengetahuan. Masalahnya, siswa kadang bingung menentukan harus memilih jurusan apa. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang kemudian hanya ikut-ikutan teman. Karena temannya memilih jurusan IPA, ia pun akhirnya ikut memilih IPA. apalagi sudah berkembang “mitos“bahwa jurusan IPA adalah ‘jurusan orang orang pinter’, namun apa lacur… di tengah jalan kelimpungan karena di jurusan ini ia tidak bisa enjoy belajar, dan kemampuan dasar tidak mendukung.

Terus bagaimana kiat memilih jurusan yang pas di SMA?.

Simak tips berikut ini:

1. Kenali karakteristik masing-masing jurusan.
Mengenali karakteristik dari masing-masing jurusan membantu siswa untuk memilih jurusan yang dipilih. Jurusan IPA, hampir semua pelajaran bermuatan eksakta dan alam. Di dalamnya ada biologi, kimia, fisika, dan matematika yang dipelajari lebih mendalam. Di jurusan IPS lebih menitik beratkan pada ilmu sosial. Di dalamnya ada pelajaran sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan akuntansi serta antropologi. Sedangkan jurusan bahasa menitik beratkan keilmuan bahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia mendapatkan porsi lebih banyak daripada jurusan yang lain. Selain itu, jurusan bahasa juga menambah pelajaran bahasa asing lainnya. Biasanya masing-masing sekolah berbeda, ada yang mengajarkan Bahasa Jepang, ada juga yang mengajarkan Bahasa Perancis.

2. Kenali Minat dan Bakat.
Kenali minat dalam diri. Jika berminat pada hal-hal eksakta, pilihlah jurusan IPA. Jika berminat pada ilmu sosial seperti politik dan ekonomi, sebaiknya memilih jurusan IPS. Namun, jika lebih tertarik pada sastra dan seni, pilihlah jurusan Bahasa. Selain karena minat, memilih jurusan juga karena bakat. Pelajari bakat yang kamu punya. Jika kamu bakat di bidang pengetahuan alam dan matematika, sebaiknya memilih IPA. Jika kamu bakat menjadi orator, suka diskusi politik dan ekonomi, suka ilmu sejarah dunia dan Indonesia, sebaiknya memilih jurusan IPS. Begitu pula jika kamu berbakat di bidang kesusasteraan, misalnya hobi dalam puisi, suka mengarang, membuat essai juga mempunyai kemampuan memahami multi bahasa, jurusan bahasa lebih pas.

3. Mengetahui rencana kuliah.
Tujuan pendidikan SMA adalah mengantarkan peserta didik menuju ke jenjang yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Jadi, jika ingin masuk SMA, itu artinya kamu dipersiapkan untuk bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Jika ingin sukses di bangku kuliah, perlu dipersiapkan sedini mungkin. Merencanakan memilih jurusan saat kuliah kelak, harus sudah ditentukan sejak di bangku sekolah. Sehingga tidak ada penyesalan seandainya, kelak sudah masuk kuliah, ternyata kamu salah masuk jurusan waktu SMA.

Gambaran mudahnya seperti ini. Saat siswa lulus dari sekolah menengah atas, siswa dihadapkan pada pilihan untuk kuliah. Pada tahap awal ada seleksi masuk perguruan tinggi. Jika siswa memilih jurusan di bawah naungan IPA, misalnya Pendidikan Dokter, maka ia akan mengikuti seleksi ujian masuk dengan soal ujian IPA seperti Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika. Sebaliknya bagi siswa yang ingin menjadi ekonom, perbankan, ahli politik, psikolog, maupun ahli bahasa, termasuk dalam kategori IPS. Jadi ujian masuknya berhubungan dengan IPS seperti ekonomi, akuntansi, geografi, sejarah, maupun sosiologi. Bagaimana jika ada siswa yang telanjur salah jurusan. Misalnya ada siswa yang ingin kerja di Bank tapi dia jurusan IPA. Itu bisa saja dilakukan. Ikut ujian IPS. Namun, pelajaran yang ia dapat waktu SMA akan sia sia. Selain itu, dasar-dasar pelajaran IPS tidak pernah dapat sama sekali.

Apakah benar mitos jurusan IPA lebih baik daripada IPS?
Mitos itu sama sekali tidak benar!. Kalau ada anggapan bahwa anak IPA lebih terarah dan lebih teratur, itu tergantung sekolah penyelenggara pendidikan dimana anak itu berada. Kalau ada yang mengatakan anak belajar di jurusan IPS itu lebih sering diabaikan guru, itu kasus lain. Berarti sekolahnya yang perlu dipersalahkan, bukan jurusannya.

Selain pilihan di SMA, alternatif yang lain adalah pilihan sekolah SMK yang titik berat dari jenjang pendidikan ini adalah pada ketrampilan, mereka yang sejak awal belum punya keinginan kuliah dengan berbagai macam sebab, namun ingin memiliki ketrampilan praktis setelah sekoalah, maka SMK inilah jalan keluarnya....

Sumber :www.smpn1pucanglaban.com

27 Apr 2012

SOAL MATEMATIKA KENAIKAN KELAS 7 DAN 8



SOAL MATEMATIKA KENAIKAN KELAS  7 DAN 8
UAN SMP/ MTs 2013 sudah kita lalui bersama, tinggal Do'a yang harus semakin banyak kita panjatkan kepada Allah S.W.T, agar hasil kelulusan sesuai atau bahkan melebihi harapan.

Saat ini, prioritas kita tentunya kepada peserta didik kelas VII dan Kelas VIII, yang juga segera melaksanakan ujian kenaikan kelas, untuk itu pada kesempatan kali ini, kami siapkan latihan soal Matematika dengan harapan bisa digunakan mengasah kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan persoalan Matematika.

Semoga bermanfaat!!!

1. Soal Ulangan Kenaikan Kelas VII (Download)

2. Soal Ulangan Kenaikan Kelas VIII (Download)

17 Apr 2012

OLIMPIADE MAT MGMP

Olimpiade MIPA, IPS MGMP SMP Kabupaten Tulungagung telah usai digelar, dari peserta Matematika sejumlah 115 anak pada babak penyisihan diseleksi dan dipilih 23 anak yang mengikuti babak Final untuk menentukan yang berhak menjadi Juara!!!

Dan inilah daftar Juaranya :

  1. MUHAMMAD AMAR ERDIANTO, dari UPTD SMPN 1 TULUNGAGUNG ( Juara I )
  2. DEDEN AHMAD IQROM dari UPTD SMPN 1 NGUNUT ( Juara II )
  3. HANINGTYAS RESTIAN PALUPI dari UPTD SMPN 1 TULUNGAGUNG ( Juara III )
  4. ARINIL HAQ SALSABILA dari UPTD SMPN 1 NGUNUT ( Juara Harapan I )
  5. LATIFA NAJLA dari SMP ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG ( Juara Harapan II )

Selamat bagi mereka yang menjadi juara pertahankan dan teruslah berprestasi, sedangkan yang belum menjadi juara jangan menyerah, terus belajar karena masih banyak kesempatan lain untuk bisa berprestasi!

Bagi mereka yang belum bisa mengikuti, untuk digunakan belajar kami siapkan naskah soal olimpiade-nya disini

KAJIAN LKS DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pada hari Selasa, 18 April 2012, bertempat di SMP Negeri 1 Sumbergempol seluruh pengurus MGMP SMP Kabupaten Tulungagung, diundang untuk mengikuti kegiatan Kajian LKS dan Model Model Pembelajaran, dengan nara Sumber Bpk. Sugiyanto dan Bpk. Mashadi, banyak hal penting dan menarik yang didapat dari pertemuan tersebut, bagi mereka yang belum berkesempatan mengikuti, bisa mengambil materi yang dibahas pada kegiatan tersebut disini
atau disini

Lagi : Cara Menghitung Akar Kuadrat

Jika pada postingan yang lalu, sudah disampaikan beberapa cara mencari akar kaudrat, maka pada kesempatan kali ini akan disampaikan satu cara lagi yang diambil dari  Bakhsalis Manuscrit yang merupakan sub judul buku David Darling dengan judul The Universal Book of Mathematics
Hasil dari perhitungan akar kuadrat dengan menggunakan rumus ini sangat mendekati dengan hasil sebenarnya.
Rumusnya adalah sebagai berikut :


\sqrt{N}= \sqrt{A^2+b} \approx A+ \frac{b}{2A}- \frac{( \frac{b}{2A})^2}{2(A+ \frac{b}{2A})}


Dengan, N adalah sebarang bilangan asli atau bilangan cacah
A adalah bilangan asli yang jika dikuadratkan nilainya sangat mendekati N
Dan b adalah b=N-A^2


Misalnya untuk menghitung \sqrt{13}, maka kita pilih A=3 sehingga A^2=9 sangat mendekati 13. Sehingga, b=4, maka


\sqrt{13}= \sqrt{3^2+4}=3,606060606...


Nilai yang sebenarnya adalah \sqrt{13}=3,605551275...


Berikut ini adalah beberapa nilai untuk \sqrt{N} sampai dengan N=99


n \sqrt{n} Menggunakan Rumus
1 1 1
2 1,414213562 1,416666667
3 1,732050808 1,75
4 2 2
5 2,236067977 2,236111111
6 2,449489743 2,45
7 2,645751311 2,647727273
8 2,828427125 2,833333333
9 3 3
10 3,16227766 3,162280702
11 3,31662479 3,316666667
12 3,464101615 3,464285714
13 3,605551275 3,606060606
14 3,741657387 3,742753623
15 3,872983346 3,875
16 4 4
17 4,123105626 4,123106061
18 4,242640687 4,242647059
19 4,358898944 4,358928571
20 4,472135955 4,472222222
21 4,582575695 4,58277027
22 4,69041576 4,690789474
23 4,795831523 4,796474359
24 4,898979486 4,9
25 5 5
26 5,099019514 5,099019608
27 5,196152423 5,196153846
28 5,291502622 5,291509434
29 5,385164807 5,385185185
30 5,477225575 5,477272727
31 5,567764363 5,567857143
32 5,656854249 5,657017544
33 5,744562647 5,744827586
34 5,830951895 5,831355932
35 5,916079783 5,916666667
36 6 6
37 6,08276253 6,082762557
38 6,164414003 6,164414414
39 6,244997998 6,245
40 6,32455532 6,324561404
41 6,403124237 6,403138528
42 6,480740698 6,480769231
43 6,557438524 6,557489451
44 6,633249581 6,633333333
45 6,708203932 6,708333333
46 6,782329983 6,782520325
47 6,8556546 6,855923695
48 6,92820323 6,928571429
49 7 7
50 7,071067812 7,071067821
51 7,141428429 7,141428571
52 7,211102551 7,211103253
53 7,280109889 7,280112045
54 7,348469228 7,348474341
55 7,416198487 7,416208791
56 7,483314774 7,483333333
57 7,549834435 7,549865229
58 7,615773106 7,615821095
59 7,681145748 7,681216931
60 7,745966692 7,746068152
61 7,810249676 7,81038961
62 7,874007874 7,874195624
63 7,937253933 7,9375
64 8 8
65 8,062257748 8,062257752
66 8,124038405 8,124038462
67 8,185352772 8,185353053
68 8,246211251 8,246212121
69 8,306623863 8,30662594
70 8,366600265 8,366604478
71 8,426149773 8,426157407
72 8,485281374 8,485294118
73 8,544003745 8,544023723
74 8,602325267 8,602355072
75 8,660254038 8,660296763
76 8,717797887 8,717857143
77 8,774964387 8,775044326
78 8,831760866 8,831866197
79 8,888194417 8,88833042
80 8,94427191 8,944444444
81 9 9
82 9,055385138 9,05538514
83 9,110433579 9,110433604
84 9,16515139 9,165151515
85 9,219544457 9,219544846
86 9,273618495 9,273619428
87 9,327379053 9,327380952
88 9,38083152 9,380834977
89 9,433981132 9,433986928
90 9,486832981 9,486842105
91 9,539392014 9,539405685
92 9,591663047 9,591682723
93 9,643650761 9,643678161
94 9,695359715 9,695396825
95 9,746794345 9,746843434
96 9,797958971 9,798022599
97 9,848857802 9,848938826
98 9,899494937 9,899596524
99 9,949874371 9,95


Selisih terbesarnya ada pada \sqrt{3}, yaitu mempunyai selisih 0,017949192
Selisih terbesar kedua ada pada \sqrt{8}, yaitu mempunyai selisih 0,004906209


Jika diperhatikan, dengan menggunakan rumus tersebut. Nilai dari \sqrt{82} mempunyai tingkat ketelitian yang bagus dibandingkan nilai dari \sqrt{99}. Begitu juga untuk \sqrt{65} dengan \sqrt{80}. Begitu juga \sqrt{50} dibandingkan dengan \sqrt{63}.


Jika yang kita hitung adalah yang kurang dari dan mendekati suatu kuadrat sempurna, maka tingkat ketelitiannya kurang bagus. Berbeda dengan jika yang kita hitung adalah yang lebih besar dari dan mendekati suatu kuadrat sempurna. Tingkat ketelitiannya sangatlah bagus.


Untuk menyiasati hal ini, kami mencoba untuk mengambil kasus jika nilai A^2 melebihi dari nilai N tetapi masih sangat dekat dengan N, tentu nilai b akan negatif.
Beberapa tabelnya untuk N mulai dari 81 sampai 100 adalah sebagai berikut :


N \sqrt{N} Rumus untuk b negatif
81 9 9,000138122
82 9,055385138 9,055494505
83 9,110433579 9,110519126
84 9,16515139 9,165217391
85 9,219544457 9,219594595
86 9,273618495 9,273655914
87 9,327379053 9,327406417
88 9,38083152 9,380851064
89 9,433981132 9,433994709
90 9,486832981 9,486842105
91 9,539392014 9,539397906
92 9,591663047 9,591666667
93 9,643650761 9,64365285
94 9,695359715 9,695360825
95 9,746794345 9,746794872
96 9,797958971 9,797959184
97 9,848857802 9,848857868
98 9,899494937 9,899494949
99 9,949874371 9,949874372
100 10 10,00010284


Dapat kita lihat bahwa Nilai dari \sqrt{99} mempunyai tingkat ketelitian yang bagus dibandingkan nilai dari \sqrt{82}
Dan nilai dari suatu kuadrat sempurna itu sendiri jadi tidak sama dengan nilai yang sebenarnya.

Dapat disimpulkan di sini! Untuk mendapatkan nilai dengan ketelitian yang bagus.
Jika kita menghitung suatu bentuk akar yang nilainya sangat mendekati suatu kuadrat sempurna, dan nilainya kurang dari kuadrat sempurna (mendekati dari bawah), maka kita gunakan b dengan nilai negatif. Dan nilai A^2 sama dengan bilangan kuadrat sempurna yang didekati.
Begitu juga sebaliknya.


Intinya! Gunakan nilai A dan b sedemikian sehingga nilai A^2 sangat dekat dengan N
Semoga bermanfaat....


Penyebab Kegagalan Pembelajaran Matematika


Kita sadari bersama bahwaP sejauh inie prestasi siswa dalam belajar matematika memang masih rendah. Dari beberapa laporan menyebutkan, faktor penyebabnya antara lain adalah masih kurangnya kualitas materi pembelajaran, metode pembelajaran yang mekanistik, model pembelajaran yang monoton maupun sulitnya konsep- konsep matematika untuk dipahami.

Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif. Yakni kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya. Sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata. Dengan demikian, cara belajar induktif dan deduktif dapat digunakan dan sama pentingnya.

Salah satu penyebab kegagalan dalam pembelajaran matematika adalah siswa kurang paham konsep-konsep matematika atau siswa salah dalam memahami konsep-konsep matematika. Siswa yang menguasai konsep matematika, dengan mudah memecahkan soal-soal matematika.

Sering kita temui dalam kegiatan pembelajaran, siswa salah dalam memahami konsep matematika, sehingga salah dalam menyelesaikan soal-soal matematika.Kesalahan konsep yang dialami siswa sebagian besar dibawa dari jenjang pendidikan sebelumnya.

Kesalahan konsep suatu pengetahuan saat disampaikan kepada salah satu jenjang pendidikan, bisa berakibat kesalahan pengertian dasar yang berkesinambungan hingga ketingkat pendidikan yang lebih tinggi. Ini karena matematika adalah materi pembelajaran yang saling berkaitan dan berkesinambungan(Continue),sehingga untuk mempelajari salah satu topik di tingkat lanjutan harus memiliki pengetahuan dasar atau pengetahuan prasyarat terlebih dahulu.

Tulisan ini mencoba mengurai beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan konsep dalam pembelajaran matematika. Selain itu, juga memberi alternatif pemecahan agar kesalahan memahami konsep tidak terjadi.

Secara garis besar, matematika memiliki beberapa cabang ilmu di antaranya adalah Aljabar, Geometri, Aritmatika dan Statistika. Setiap cabang memiliki beberapa disiplin ilmu tersendiri. Jika seorang siswa mempelajari Aljabar, maka ia harus menguasai terlebih dahulu pokok bahasan bilangan beserta operasi hitungnya.

Jika seorang siswa SMA ingin mempelajari Program Linear, ia harus menguasai Fungsi Linier beserta pertidaksamaannya, menguasai sistem persamaan linier, baik dengan satu variabel maupun dengan dua variabel dan sebagainya.

Setelah mengetahui hubungan pokok pokok bahasan dalam mata pelajaran matematika, siswa dengan mudah mempelajari pokok bahasan lain yang lebih tinggi. Akhirnya, siswa tidak akan kesulitan memahami atau menerima pokok bahasan baru. Yang tragis adalah bila kesalahan penanaman konsep dari suatu pokok bahasan terjadi pada jenjang pendidikan yang lebih rendah. Jika itu terjadi, bisa dipastikan seorang siswa akan memperoleh pengertian-pengertian yang salah dan berkelanjutan.

Sebagai ilustrasi, kesalahan konsep dapat dilihat dari beberapa kasus berikut:

Dalam operasi hitung sederhana :


8 + 4 X 5 = 60 yang benar 8 + 4 X 5 = 28

Dalam penyelesaian operasi Aljabar :


5 + 3x = 20 5x = 20 x = 4 yang benar 2 + 3x = 20 3x = 18 x = 6

Dua ilustrasi di atas merupakan kesalahan konsep yang sering kita jumpai. Sederhana, tapi akan berakibat fatal.

Kesalahan konsep dalam pembelajaran matematika dapat terjadi dari dua pihak, yakni guru maupun siswa. Kesalahan dari pihak guru antara lain, guru matematika bukan guru mata pelajaran melainkan guru kelas, tidak berlatar belakang pendidikan matematika, kurang menguasai inti materi dari pokok bahasan yang diajarkan, kurang mengetahui atau menguasai materi-materi.

Kemungkinan kesalahan konsep yang disebabkan oleh siswa antara lain, siswa salah menerima terhadap pengertian dasar atau konsep dari suatu pokok bahasan yang disajikan oleh guru., kurang berminat terhadap pelajaran matematika, cenderung hanya menghafal, tidak berusaha memahami rumus-rumus maupun con toh penyelesaian soal yang ada, bawaan siswa itu sendiri baik dari sekolah ataupun dari kelas sebelumnya.

Untuk menghindari kesalahan konsep yang disebabkan dari pihak guru maupun siswa, berikut ini beberapa alternatif pemecahannya dari dua pihak secara bersamaan. Pertama, usahakan guru matematika adalah guru mata pelajaran bukan guru kelas untuk semua jenjang pendidikan. Ini banyak dijumpai pada sekolah-sekolah tingkat SD atau MI yang menggunakan pola guru kelas.

Kedua, penguasaan inti materi dari tiap-tiap pokok bahasan matematika perlu dimiliki oleh para guru matematika. Hal ini dimaksudkan agar dalam menyajikan materi, guru dapat membedakan antara materi pokok dengan materi tambahan atau materi penunjang. Dengan demikian, tidak terjadi pengulangan materi yang bisa membuat siswa bingung.

Ketiga, perlu memotivasi siswa dalam belajar matematika untuk menghindari siswa dari kesalahan konsep. Jika siswa belajar giat dan penuh gairah, ia akan berusaha memahami dengan sungguh-sungguh dan mengembangkannya melalui latihan menyelesaikan soal-soal yang bervariasi.

(dikutip dari Republika online, Kolom Guru Menulis, oleh : Nurul Karimah Guru SMP Negeri 5 Temanggung)


SOAL MATEMATIKA KENAIKAN KELAS SMP


Berikut Soal ulangan kenaikan kelas sebagai bahan latihan :
Soal Ulangan Kenaikan Kelas VII (Download )
Soal Ulangan Kenaikan Kelas VIII (Download )
Soal UAS PAKET A VIII
Soal UAS PAKET B VIII
Soal UAS Paket A VII Download
Soal UAS Paket B VII Download
Kisi Kisi UAS PAKET A VIII
Kisi-kisi VII smstr 2
KUNCI JAWAB DAN PEDOMAN PENSKORAN

12 Apr 2012

Menghindari Kesalahan Dalam Belajar Matematika

Belajar matematika dengan cara membaca dan menghafal tidaklah cukup. Matematika bukan ilmu hafalan. Kunci untuk berhasil dalam mengerjakan soal matematika adalah dengan banyak latihan. Latihan dan terus latihan. Ketika Anda sudah banyak berlatih, secara otomatis rumus-rumus juga akan masuk ke otak Anda. Sehingga Anda tidak perlu menghafal rumus demi rumus. Namun, kadang-kadang kita juga harus tetap bisa menghafal supaya dapat mengerjakan dengan cepat.
Belajar Matematika Belajar Menghafal ?
Tidak usah khawatir karena Anda tidak bisa menghafal. Logikanya begini. Anda pasti hafal diluar kepala bahwa 5 x 5 =25. Padahal itu Anda pelajari beberapa tahun yang lalu. Mengapa Anda masih ingat ? Padahal Anda tidak menghafal terus menerus. Hampir sama ketika Anda mempelajari rumus-rumus trigonometri atau rumus-rumus integral. Ketika  Anda pertama kali mempelajari rumus-rumus pasti kelihatan sulit. Tetapi ketika Anda membiasakan diri untuk berlatih dan terus berlatih semakin lama Anda tidak perlu menghafal karena memori otak Anda sudah menyimpan rumus-rumus tersebut ketika Anda berlatih dan menggunakannya.
Nah, pada posting kali ini saya akan memberikan tujuh kesalahan yang paling sering dilakukan siswa ketika mengerjakan soal matematika terutama ketika menghadapi ujian. Saya pilih siswa karena sebentar lagi siswa-siswi kelas XII akan menghadapi ujian nasional yang secara langsung menentukan masa depan mereka. Terlebih matematika masih dijadikan momok pelajaran yang menakutkan.
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan ini diharapkan para siswa semakin tahu bagaimana seharusnya belajar matematika. Sehingga para siswa merasa asyik dan menikmati ketika belajar matematika. Dan tentu saja  kesalahan-kesalahan ini tidak akan dilakukan. Berikut tujuh kesalahan yang dilakukan para siswa ketika belajar matematika atau ketika mau menghadapi ujian matematika.
1. Tidak Belajar Sama Sekali dan Terlalu Percaya Diri
Beberapa siswa sering merasa yakin dengan latihan-latihan yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga pada waktu mendekati ujian mereka tidak belajar sama seklai. Ini merupakan kesalahan fatal yang sering dilakukan siswa.  Meskipun Anda cerdas dan pandai, namun alangkah baiknya jika Anda mempersiapkan diri sebaik mungkin, karena segala sesuatu bisa terjadi pada waktu ujian. Ingat kajinan juga berpengaruh terhadap keberhasilan Anda. SUKSES = RAJIN + CERDAS.
Selain itu, jika siswa tidak belajar sama sekali, maka segala cara kemudian ditempuh, misalnya: membuat contekan, mengandalkan teman sebelahnya atau mengisi jawaban apa adanya alias “ngawur”. Nah, kalau sudah begini sangat fatal. Ingat jika Anda ketahuna mencontek atau bekerja sama banyak kerugian yang akan Anda alami. Lebih baik persiapan belajar dan mengerjakan sesuai dengan kemampuan Anda.
2. Belajar Matematika dengan Menghafal dan Tanpa Latihan
Seperti sudah saya jelaskan di atas, bahwa belajar matematika bukan belajar menghafal. Salah jika Anda belajar matematika tanpa latihan, karena sebenarnya banyak hal yang akan Anda temukan ketika latihan. Porsi untuk membaca dan latihan menurut saya adalah 20 % untuk membaca konsep dan 80 % untuk latihan. Jangan terlalu banyak membaca konsep karen tidak akan membuat mahir atau terampil mengerjakan soal-soal matematika. Ingat soal-soal matematika bukanlah konsep semata, tetapi lebih banyak soal yang berkaitan ketrampilan Anda menggunakan rumus, logika dan menyimpulkan sesuatu.
3. Tidak Teliti
Sayang benar jika Anda bisa mengerjakan sebuah soal matematika dengan lengkap, tetapi Anda merasa kecewa karena setelah Anda keluar dari ruang ujian Anda baru menyadari bahwa jawaban Anda salah pada baris terakhir saja. Anda sudah mengerjakan dengan susah payah, tetapi karena ketidaktelitian membuat jawaban Anda salah. Misalnya: 1+(-10) menjadi 9, padahal hanya kurang tanda (-) saja, betapa itu sangat mengecewakan jika itu terjadi pada Anda.
Meskipun Anda pintar dan melakukan banyak persiapan, namun jika Anda tidak teliti juga akan percuma. Terlebih jika semua soal adalah soal pilihan ganda, yang ditentukan dengan jawaban benar atau salah saja. Fatal akibatnya jika Anda tidak teliti. Apakah Anda pernah mengalami seperti hal ini ?
4. Terburu-buru
Banyak siswa yang sering melakukan kesalahan ini. Biasanya kesalahan ini dilakukan karena siswa ingin segera menyelesaiakan soal matematika dengan cepat dan ingin mendapat nilai maksimal. Namun karena terburu-buru banyak kesalahan-kesalahan sepele yang dilakukan. Misalnya ketika mengerjakan soal urain, ada yang salah, kemudian dihapus/di tipex, sambil menunggu kemudian mengerjakan soal yang lain. Karena terburu-buru, maka jawaban yang ingin diperbaiki menjadi kosong dan tidak jadi diperbaiki. Fatal bukan ?
5. Tidak Memperhatikan Petunjuk Soal dan Lupa Menulis Identitas Diri
Ketika Anda mau mengerjakan soal-soal matematika, sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu petunjuk soalnya. Siapa tahu ada aturan atau petunjuk-petunjuk yang baru atau tidak seperti petunjuk sebelumnya. Misalnya skor setipa nomor, skornya 1 atau 4, jika salah -1 dan lain-lainnya.
6. Mengerjakan Tidak dengan Prioritas dan Tanpa Strategi
Kecenderungan siswa dalam mengerjakan soal matematika biasanya cenderung mengerjakan dari nomor 1 dan tidak memperhatikan soal-soal yang lain. Akibatnya jika nomor 1 kebetulan soal yang sulit, maka pada bagian awal Anda sudah membuat kesalahan. Selain itu Anda akan cenderung emosi semisal Anda tidak memperoleh jawabannya. Ada tipe  pembuat soal yang seperti ini, yang digunakan untuk menguji psikologis siswa. Sebaiknya Anda hati-hati dalam menghadapi tipe-tipe soal yang sulit dan ditaruh di bagian awal soal.
Sebaiknya, Anda lihat terlebih dahulu semua soal, jumlah halaman, lengkap atau tidak, prioritaskan soal-soal yang mudah menurut Anda, baru kemudian mengerjakan soal-soal yang sulit. Setelah itu Anda hitung kemungkinan Anda bia mengerjakan berapa soal. Sudah tuntas belum ?
7. Mengerjakan dengan Coba-coba dan Menghafalkan Rumus Praktis
Memang tidak salah jika Anda mengerjakan soal dengan coba-coba. Beberapa soal memang lebih cepat jika dikerjakan dengan coba-coba terutama untuk soal pilihan ganda. Misalnya soal, program linear, soal sistem persamaan linear dan lain-lain. Tetapi saran saya, sebaiknya Anda juga harus hati-hati dengan tipe-tipe soal seperti ini. Kadang-kadang juga ada soal yang bisa dikerjakan dengan coba-coba tetapi akhirnya menjebak Anda. Selain itu, ada soal dengan tipe ini yang dikerjakan lebih lama daripada dengan langkah-langkah biasa.
Saya tidak melarang Anda menggunakan rumus praktis atau cara cepat. Memang ada tipe soal yang dapat dikerjakan dengan rumus praktis. Tetapi perhatikan bahwa rumus prakits tidak berlaku untuk semua soal, hanya untuk soal dengan tipe tertentu saja.
Kiranya sudah terlalu banyak saya menuliskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika mengerjakan soal terutama soal matematika dan beberapa saran untuk Anda. Saran saya dalam mengerjakan soal matematika sebaiknya Anda harus:
1. Percaya Diri
2. Mengerjakan dengan Strategi
3. Persiapan Diri dengan Banyak Berlatih
Mungkin Anda memiliki kesalahan lain dan saran-saran lain silahkan Anda tuliskan pada kotak komentar di bawah ini. Tujuh di atas bukan angka keramat, hanya untuk mempermudah mengingat saja dan jika ada tambahan bisa menjadi delapan atau sembilan dan seterusnya.

Berbagai cara menghitung akar kuadrat

Mari kita coba pelajari berbagai macam cara menghitung akar kuadrat.

1. Cara coba-coba. 
Ini adalah cara paling umum untuk menyelesaikan hitungan akar kuadrat. Cara ini sangat cocok bagi anak-anak, kita, yang telah lancar menghitung kuadrat atau perkalian.

Misal kita akan menghitung akar (kuadrat) dari 64.
Maka kita coba 5×5 = 25 (terlalu kecil).

Coba 9×9 = 81 (terlalu besar).

Coba 7×7 = 49 (terlalu kecil).

Coba 8×8 = 64 (betul).

Jadi kita peroleh akar 64 adalah 8.

2. Cara faktorisasi. Cara ini cukup menarik dan taktis.
Misal, berpakah akar dari 64?

Maka 64 = 2×32 = 2x2x16 = 4×16

Maka

akar 64 = akar 4 x akar 16

= 2 x 4

= 8 (Selesai).

Cara faktorisasi ini sangat berguna sampai pelajaran matematika tingkat tinggi. Ketika duduk di bangku SMA, kita sering menggunakan cara faktorisasi. Ketika kuliah kalkulus, kita juga sering menggunakan cara faktorisasi.

Misal, berapa akar dari 72?

Maka

72 = 9×8 = 9x4x2

Jadi akar 72 = 3x2x akar 2

= 6akar2 = 6√2.

3. Cara pendekatan. 
Cara ini adalah variasi dan lanjutan dari cara coba-coba. Setelah berlatih beberapa kali, kita akan sangat mahir dengan cara ini. Cara pendekatan ini sangat dahsyat untuk menghitung akar yang nilainya cukup besar.

Misal, berapakah akar dari 1681?

Pendekatan paling masuk akal adalah 40×40 = 1600.

Karena satuan dari 1681 adalah 1 maka satuan dari akarnya tentu 1 atau 9. Dalam hal ini kita memilh 1. (Mengapa?).

Jadi kita peroleh jawaban 40+1 = 41

Misal, berapakah akar dari 3364?

Pendekatan paling masuk akal adalah 50×50 = 2500.

(sedangkan 60×60 = 3600, terlalu besar).

Karena satuan dari 3364 adalah 4 maka satuan dari akarnya adalah 2 atau 8. Dalam hal ini kita memilih 8. (Mengapa?)

Jadi kita peroleh jawaban 50+8 = 58.

4. Cara Lain...???
Silakan tuliskan pada kolom kommentar..., biar semakin indah kita berbagi!!!

7 Apr 2012

Pelaksanaan Olimpiade MGMP SMP

Diberitahukan kepada seluruh SMP di Kabupaten Tulungagung, bahwa pelaksanaan Olimpiade MIPA, IPS MGMP SMP, dilaksanalan pada 15 April 2012 di SMP Negeri 1 Sumbergempol.

Diharapkan setiap Lembaga untuk mengirimkan wakil wakil peserta didiknya, untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan tersebut.
ttd
Pengurus MGMP MIPA, IPS Kabupaten Tulungagung.

2 Apr 2012

Pembahasan Soal Olimpiade PASIAD

Dalam rangka menghadapi Olimpiade MGMP SMP Kabupaten Tulungagung, khusus bidang studi Matematika kami menyiapkan PEMBAHASAN SOAL BABAK FINAL TINGKAT SMP KOMPETISI MATEMATIKA PASIAD SE-INDONESIA VIII TH 2012 sebagai sarana untuk latihan. 
Soal ini terdiri dari dua bagian yaitu soal pilihan ganda dan soal uraian. Untuk soal pilihan ganda terdiri dari 50 item soal, sedangkan soal uraian terdiri dari 1 item soal.

Menurut pembuat soal, aturan penilaiannya adalah untuk bentuk pilihan ganda, jika benar mendapat 1 poin, kosong 0 poin, dan salah -0,25 poin. Adapun untuk bentuk soal uraian nilainya akan diperhitungkan hanya untuk peserta 5 besar nasional. Jika tidak ada perolehan nilai yang sama pada 5 besar nasional maka skor peserta hanya dilihat berdasarkan soal bentuk pilihan ganda.

Untuk menjawab soal pilihan ganda memang terkadang perlu strategi sederhana misalnya Trial and Error (coba-coba).

Sebagai contoh kita tinggal mensubtitusikan pilihan(option) yang ada ke dalam variabel persamaan yang diketahui.
Strategi ini sering kali cukup jitu untuk menghemat waktu pengerjaan.
Strategi semacam ini serta strategi yang lain,penulis serahkan pada pembaca untuk mencoba dan memikirkannya.

File bisa di download disini atau disini( MF )

MATERI UKG LENGKAP SD RENDAH DAN PREDIKSI

MATERI UKG LENGKAP SD RENDAH Dalam rangka membantu teman guru SD yang kesulitan mencari materi yang sesuai dengan KISI KISI UKG untuk tingka...