UN SMP/ MTs 2012 baru saja kita lalui, peserta didik menunggu dengan harap harap cemas..., namun jika sebelum pelaksanaan UN mereka sudah mempersiapkan diri dengan baik, tentunya mereka punya cukup keyakinan bahwa akan mendapatkan hasil baik dan Lulus dengan hasil yang memuaskan, sembari berfikir mencari sekolah mana yang akan dipilih sebagai langkah lanjutan dalam menuntut ilmu, dan ini bukan masalah mudah apalagi dianggap sepele,karena begitu banyaknya pilihan yang harus dihadapi oleh mereka, salah dalam memilih tentunya akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi mereka.
Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai dikeluarkannya seorang peserta didik karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya
Berkaitan dengan hal tersebut, kami berusaha untuk membantu, agar paling tidak mereka punya pedoman dalam memilih sekolah lanjutan.
Jika mereka berkeinginan melanjutkan dijenjang pendidikan SMA, nantinya siswa diharuskan untuk memilih jurusan. Jurusan yang harus dipilih ada 3 yakni IPA, IPS dan Bahasa. Dengan memilih jurusan tersebut, siswa akan lebih fokus mempelajari disiplin ilmu pengetahuan. Masalahnya, siswa kadang bingung menentukan harus memilih jurusan apa. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang kemudian hanya ikut-ikutan teman. Karena temannya memilih jurusan IPA, ia pun akhirnya ikut memilih IPA. apalagi sudah berkembang “mitos“bahwa jurusan IPA adalah ‘jurusan orang orang pinter’, namun apa lacur… di tengah jalan kelimpungan karena di jurusan ini ia tidak bisa enjoy belajar, dan kemampuan dasar tidak mendukung.
Terus bagaimana kiat memilih jurusan yang pas di SMA?.
Simak tips berikut ini:
1. Kenali karakteristik masing-masing jurusan.
Mengenali karakteristik dari masing-masing jurusan membantu siswa untuk memilih jurusan yang dipilih. Jurusan IPA, hampir semua pelajaran bermuatan eksakta dan alam. Di dalamnya ada biologi, kimia, fisika, dan matematika yang dipelajari lebih mendalam. Di jurusan IPS lebih menitik beratkan pada ilmu sosial. Di dalamnya ada pelajaran sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan akuntansi serta antropologi. Sedangkan jurusan bahasa menitik beratkan keilmuan bahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia mendapatkan porsi lebih banyak daripada jurusan yang lain. Selain itu, jurusan bahasa juga menambah pelajaran bahasa asing lainnya. Biasanya masing-masing sekolah berbeda, ada yang mengajarkan Bahasa Jepang, ada juga yang mengajarkan Bahasa Perancis.
2. Kenali Minat dan Bakat.
Kenali minat dalam diri. Jika berminat pada hal-hal eksakta, pilihlah jurusan IPA. Jika berminat pada ilmu sosial seperti politik dan ekonomi, sebaiknya memilih jurusan IPS. Namun, jika lebih tertarik pada sastra dan seni, pilihlah jurusan Bahasa. Selain karena minat, memilih jurusan juga karena bakat. Pelajari bakat yang kamu punya. Jika kamu bakat di bidang pengetahuan alam dan matematika, sebaiknya memilih IPA. Jika kamu bakat menjadi orator, suka diskusi politik dan ekonomi, suka ilmu sejarah dunia dan Indonesia, sebaiknya memilih jurusan IPS. Begitu pula jika kamu berbakat di bidang kesusasteraan, misalnya hobi dalam puisi, suka mengarang, membuat essai juga mempunyai kemampuan memahami multi bahasa, jurusan bahasa lebih pas.
3. Mengetahui rencana kuliah.
Tujuan pendidikan SMA adalah mengantarkan peserta didik menuju ke jenjang yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Jadi, jika ingin masuk SMA, itu artinya kamu dipersiapkan untuk bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Jika ingin sukses di bangku kuliah, perlu dipersiapkan sedini mungkin. Merencanakan memilih jurusan saat kuliah kelak, harus sudah ditentukan sejak di bangku sekolah. Sehingga tidak ada penyesalan seandainya, kelak sudah masuk kuliah, ternyata kamu salah masuk jurusan waktu SMA.
Gambaran mudahnya seperti ini. Saat siswa lulus dari sekolah menengah atas, siswa dihadapkan pada pilihan untuk kuliah. Pada tahap awal ada seleksi masuk perguruan tinggi. Jika siswa memilih jurusan di bawah naungan IPA, misalnya Pendidikan Dokter, maka ia akan mengikuti seleksi ujian masuk dengan soal ujian IPA seperti Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika. Sebaliknya bagi siswa yang ingin menjadi ekonom, perbankan, ahli politik, psikolog, maupun ahli bahasa, termasuk dalam kategori IPS. Jadi ujian masuknya berhubungan dengan IPS seperti ekonomi, akuntansi, geografi, sejarah, maupun sosiologi. Bagaimana jika ada siswa yang telanjur salah jurusan. Misalnya ada siswa yang ingin kerja di Bank tapi dia jurusan IPA. Itu bisa saja dilakukan. Ikut ujian IPS. Namun, pelajaran yang ia dapat waktu SMA akan sia sia. Selain itu, dasar-dasar pelajaran IPS tidak pernah dapat sama sekali.
Apakah benar mitos jurusan IPA lebih baik daripada IPS?
Mitos itu sama sekali tidak benar!. Kalau ada anggapan bahwa anak IPA lebih terarah dan lebih teratur, itu tergantung sekolah penyelenggara pendidikan dimana anak itu berada. Kalau ada yang mengatakan anak belajar di jurusan IPS itu lebih sering diabaikan guru, itu kasus lain. Berarti sekolahnya yang perlu dipersalahkan, bukan jurusannya.
Selain pilihan di SMA, alternatif yang lain adalah pilihan sekolah SMK yang titik berat dari jenjang pendidikan ini adalah pada ketrampilan, mereka yang sejak awal belum punya keinginan kuliah dengan berbagai macam sebab, namun ingin memiliki ketrampilan praktis setelah sekoalah, maka SMK inilah jalan keluarnya....
Sumber :www.smpn1pucanglaban.com
Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai dikeluarkannya seorang peserta didik karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya
Berkaitan dengan hal tersebut, kami berusaha untuk membantu, agar paling tidak mereka punya pedoman dalam memilih sekolah lanjutan.
Jika mereka berkeinginan melanjutkan dijenjang pendidikan SMA, nantinya siswa diharuskan untuk memilih jurusan. Jurusan yang harus dipilih ada 3 yakni IPA, IPS dan Bahasa. Dengan memilih jurusan tersebut, siswa akan lebih fokus mempelajari disiplin ilmu pengetahuan. Masalahnya, siswa kadang bingung menentukan harus memilih jurusan apa. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang kemudian hanya ikut-ikutan teman. Karena temannya memilih jurusan IPA, ia pun akhirnya ikut memilih IPA. apalagi sudah berkembang “mitos“bahwa jurusan IPA adalah ‘jurusan orang orang pinter’, namun apa lacur… di tengah jalan kelimpungan karena di jurusan ini ia tidak bisa enjoy belajar, dan kemampuan dasar tidak mendukung.
Terus bagaimana kiat memilih jurusan yang pas di SMA?.
Simak tips berikut ini:
1. Kenali karakteristik masing-masing jurusan.
Mengenali karakteristik dari masing-masing jurusan membantu siswa untuk memilih jurusan yang dipilih. Jurusan IPA, hampir semua pelajaran bermuatan eksakta dan alam. Di dalamnya ada biologi, kimia, fisika, dan matematika yang dipelajari lebih mendalam. Di jurusan IPS lebih menitik beratkan pada ilmu sosial. Di dalamnya ada pelajaran sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan akuntansi serta antropologi. Sedangkan jurusan bahasa menitik beratkan keilmuan bahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia mendapatkan porsi lebih banyak daripada jurusan yang lain. Selain itu, jurusan bahasa juga menambah pelajaran bahasa asing lainnya. Biasanya masing-masing sekolah berbeda, ada yang mengajarkan Bahasa Jepang, ada juga yang mengajarkan Bahasa Perancis.
2. Kenali Minat dan Bakat.
Kenali minat dalam diri. Jika berminat pada hal-hal eksakta, pilihlah jurusan IPA. Jika berminat pada ilmu sosial seperti politik dan ekonomi, sebaiknya memilih jurusan IPS. Namun, jika lebih tertarik pada sastra dan seni, pilihlah jurusan Bahasa. Selain karena minat, memilih jurusan juga karena bakat. Pelajari bakat yang kamu punya. Jika kamu bakat di bidang pengetahuan alam dan matematika, sebaiknya memilih IPA. Jika kamu bakat menjadi orator, suka diskusi politik dan ekonomi, suka ilmu sejarah dunia dan Indonesia, sebaiknya memilih jurusan IPS. Begitu pula jika kamu berbakat di bidang kesusasteraan, misalnya hobi dalam puisi, suka mengarang, membuat essai juga mempunyai kemampuan memahami multi bahasa, jurusan bahasa lebih pas.
3. Mengetahui rencana kuliah.
Tujuan pendidikan SMA adalah mengantarkan peserta didik menuju ke jenjang yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Jadi, jika ingin masuk SMA, itu artinya kamu dipersiapkan untuk bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Jika ingin sukses di bangku kuliah, perlu dipersiapkan sedini mungkin. Merencanakan memilih jurusan saat kuliah kelak, harus sudah ditentukan sejak di bangku sekolah. Sehingga tidak ada penyesalan seandainya, kelak sudah masuk kuliah, ternyata kamu salah masuk jurusan waktu SMA.
Gambaran mudahnya seperti ini. Saat siswa lulus dari sekolah menengah atas, siswa dihadapkan pada pilihan untuk kuliah. Pada tahap awal ada seleksi masuk perguruan tinggi. Jika siswa memilih jurusan di bawah naungan IPA, misalnya Pendidikan Dokter, maka ia akan mengikuti seleksi ujian masuk dengan soal ujian IPA seperti Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika. Sebaliknya bagi siswa yang ingin menjadi ekonom, perbankan, ahli politik, psikolog, maupun ahli bahasa, termasuk dalam kategori IPS. Jadi ujian masuknya berhubungan dengan IPS seperti ekonomi, akuntansi, geografi, sejarah, maupun sosiologi. Bagaimana jika ada siswa yang telanjur salah jurusan. Misalnya ada siswa yang ingin kerja di Bank tapi dia jurusan IPA. Itu bisa saja dilakukan. Ikut ujian IPS. Namun, pelajaran yang ia dapat waktu SMA akan sia sia. Selain itu, dasar-dasar pelajaran IPS tidak pernah dapat sama sekali.
Apakah benar mitos jurusan IPA lebih baik daripada IPS?
Mitos itu sama sekali tidak benar!. Kalau ada anggapan bahwa anak IPA lebih terarah dan lebih teratur, itu tergantung sekolah penyelenggara pendidikan dimana anak itu berada. Kalau ada yang mengatakan anak belajar di jurusan IPS itu lebih sering diabaikan guru, itu kasus lain. Berarti sekolahnya yang perlu dipersalahkan, bukan jurusannya.
Selain pilihan di SMA, alternatif yang lain adalah pilihan sekolah SMK yang titik berat dari jenjang pendidikan ini adalah pada ketrampilan, mereka yang sejak awal belum punya keinginan kuliah dengan berbagai macam sebab, namun ingin memiliki ketrampilan praktis setelah sekoalah, maka SMK inilah jalan keluarnya....
Sumber :www.smpn1pucanglaban.com